Perhitungan angka indeks harga dapat dihitung dengan banyak metode. Oleh sebab itu, perlu dilakukan pilihan yang tepat agar tujuan dari indeks harga teresbut dapat tercapai dengan baik.
Pada umumnya, metode menghitung indeks harga dibagi menjadi dua yaitu Angka Indeks Tidak Ditimbang dan Angka Indek Tertimbang.
Agar kalian lebih memahaminya, mari kita lihat penjelasan dibawah ini :
Angka Indeks Tidak Ditimbang
Angka indeks yang dimaksud dalam penghitungan indeks harga tidak tertimbang ini meliputi indeks harga, nilai, dan kuantitas. Marilah kita lihat pembahasannya masing-masing.
Angka Indeks Harga (P = Price)
Keterangan:IA = indeks harga yang tidak ditimbangPn = harga yang dihitung angka indeksnyaPo = harga pada tahun dasar
Contoh :
Berdasarkan data di atas, maka dapat kita lihat angka indeks harga pada tahun 2004 adalah sebagai berikut :
IA = 1.500/1.300 x 100 = 115,38%
Jadi, harga tahun 2004 mengalami kenaikan sebesar 15,38%.
Angka Indeks Nilai (V = Value)
Keterangan:IA = angka indeks nilaiVn = nilai yang dihitung angka indeksnyaVo = nilai pada tahun dasar
Angka Indeks Kuantitas (Q = Quantity)
Keterangan:IA = indeks kuantitas yang tidak ditimbangQn = kuantitas yang akan dihitung angka indeksnyaQo = kuantitas pada tahun dasar
Contoh :
Berdasarkan data di atas, maka angka indeks kuantitas tahun 2004 adalah:
IA = 1000/800 x 100 = 125%
Jadi, pada tahun 2004 terjadi kenaikan kuantitas sebesar 125%.
Angka Indeks Tertimbang
Perhitungan dalam angka indeks tertimbang ini dapat dilakukan dengan berbagai metode, simaklah penjelasannya masing-masing pada pembahasan dibawah in.
Metode Agregarif Sederhana
Angka indeks tertimbang dengan menggunakan metode agregatif sederhana bisa dihitung menggunakan rumus dibawah ini :
Keterangan:IA = indeks harga yang ditimbangPn = nilai yang dihitung angka indeksnyaPo = harga pada tahun dasarW = faktor penimbang
Contoh perhitungan angka indeks harga, bisa kita lihat pada tabel dibawah ini :
Berdasarkan data diatas, angka indeks harga tahun 2004 dapat dihitung dengan cara perhitungan dibawah ini :
Jadi, pada tahun 2004 terjadi kenaikan harga sebesar 110,61%.
Metode Paasche
Angka indeks paasche adalah angka indeks yang tertimbang dengan faktor penimbangnya kuantitas tahun n (Tahun yang dihitung angka indeksnya) atau Qn.
Keterangan :IP = angka indeks PaaschePn = harga tahun yang dihitung angka indeksnyaPo = harga pada tahun dasarQn = kuantitas tahun yang dihitung angka indeksnya
Dibawah ini merupakan contoh perhitungan menggunakan metode paasche :
Berdasarkan data di atas, maka angka indeks menggubnakan metode Paasche dapat dihitung sebagai berikut.
IP = 242.500/240.000 x 100 = 101,04%
Berarti terjadi kenaikan harga pada tahun 2004 sebesar 1,04%.
Metode Laspeyres
Angka indeks laspeyres adalah angka indeks yang ditimbang dengan menggunakan faktor penimbang kuantitas tahun dasar atau Qo.
Rumus angka indeks laspeyres adalah
Keterangan:IL = angka indeks LaspeyresPn = harga tahun yang dihitung angka indeksnyaPo = harga pada tahun dasarQo = kuantitas pada tahun dasar
Untuk lebih jelasnya mengenai angka indeks laspeyres ini, perhatikan contoh dibawah ini :
Berdasarkan data di atas, maka indeks Laspeyres dapat dihitung sebagai berikut.
IL = 210.000/200.000 x 100 = 105%
Berarti terjadi kenaikan harga pada tahun 2004 sebesar 105%.
Dari Metode Paasche dan Metode Laspeyres terdapat suatu kelemahan, kelemahannya adalah sebagai berikut :
Metode Paasche memiliki kelemahan yaitu hasil penghitungan cenderung lebih rendah atau disebut juga dengan istilah under estimate, karena dengan naiknya harga akan menyebabkan permintaan turun, sehingga Qn lebih kecil daripada Qo.
Metode Laspeyres memiliki kelemahan yaitu hasil penghitungannya lebih besar atau disbut juga dengan istilah over estimate, pada dasarnya harga barang cenderung naik, sehingga mengakibatkan kuantitas barang yang diminta akan menurun. Dengan demikian dapat disimpulkan besarnya Qo akan lebih besar daripada Qn.
Untuk menghilangkan kelemahan tersebut dapat dilakukan dengan cara mengintegrasikan angka indeks tersebut, yaitu bisa menggunakan metode angka indeks Drobisch and Bowley.
Metode Drobisch and Bowley
Angka indeks tertimbang dengan menggunakan metode Drobisch and Bowley, dapat digunakan rumus dibawah ini
Keterangan:D = angka indeks DrobischIL = angka indeks LaspeyresIP = angka indeks Paasche
Contoh :
Berdasarkan penghitungan angka indeks Laspeyres dan Paasche pada soal di atas dapat dihitung besarnya indeks Drobisch and Bowley yaitu sebagai berikut.
Jadi, terdapat kenaikan harga pada tahun 2004 sebesar 103,02%.
Metode Irving Fisher
Penghitungan angka indeks dengan menggunakan Metode Irving Fisher merupakan angka indeks yang sangat ideal.
Irving Fisher menghitung indeks kompromi dengan cara mencari rata-rata ukur dari indeks Paasche dan indeks Laspeyres.
Berdasarkan penghitungan angka indeks Paasche dan Laspeyres, maka dapat dihitung besarnya indeks Irving Fisher sebagai berikut
Jadi, terdapat kenaikan harga pada tahun 2004 sebesar 103,00%.
Metode Marshal Edgewarth
Menurut metode Marshal Edgewarth ini, angka indeks tertimbang dihitung dengan cara menggabungkan kuantitas tahun n dan kuantitas tahun dasar, kemudian mengalihkannya dengan harga pada tahun n atau harga pada tahun dasar.
Angka indeks harga Marshal Edgewarth dapat dihitung menggunakan rumus dibawah ini
Untuk lebih jelasnya, perhatikan tabel dibawah ini
Berdasarkan data diatas, maka harga indeks Marshal Edgewarth dapat dihitung sebagai berikut :
Demikianlah artikel diatas yang membahas mengenai Rumus Atau Cara Menghitung Indeks Harga. Semoga artikel ini dapat menambah wawasan serta bermanfaat bagi kalian semua.
Jangan lupa membaca dan menulis materi Ekonomi ya,,,,!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar